Pengalaman pertama melewati jalan darat serang-palembang, 25 desember 2014 ba’da subuh perjalanan dimulai. dari mengisi bbm, menyebrang merak- bakau dengan ferry. Jam setengah delapan kami keluar dari dermaga melanjutkan perjalanan menuju kalianda untuk sarapan pagi. Jalanan dipagi hari yang cukup sepi didaerah lampung, sepi tapi perlu waspada karena kebanyakan kendaraan yang lewat truk-truk besar.
Perjalanan berlanjut sampai akhirnya kami memilih untuk tidak melewati lampung kota, dan kami istirahat sholat dzuhur sambil melepas pegal-pegal sudah melewati lampung. Selepasnya kami melewati kampung bali yang dulu katanya terjadi pertikaian antar suku. Bener-bener mirip suasana di bali, semua rumah berciri khas pura dengan warna merah dan banyak sesaji didepan rumah dengan hiasan janur kuning (gak tau namanya).
Selepas dari perkampungan, kami memasuki kebun-kebun dan hutan disepanjang jalan lintas timur sumatra, perjalanan kami isya baru sampai kayu agung, jam 9an malem baru masuk palembang. Kondisi badan yang capek karena sebelum berangkat tidak sempat tidur, jam 12 malem baru sampai serang dari bandung. Jam 10 malem akhirnya sampai lah dirumah. bebersih langsung terkapar.
Begitulah singkat cerita perjalanan menuju ke palembang, perjalanan sebaliknya sama kami berangkat dari palembang selepas subuh dan sampai serang (rumah) sama pas jam 10 malem.